Indonesia berada dalam fase percepatan infrastruktur yang sangat intens. Hal ini secara tidak langsung menuntut dukungan sumber daya manusia dalam hal kuantitas dan juga kualitas. Pada kenyataannya, demand tenaga ahli teknik di Indonesia hanya terpenuhi di bawah 50%, yang diantaranya termasuk tenaga teknik sipil.
Defisiensi ini adalah peluang dan tantangan di waktu yang sama. Sebagai institusi penghasil tenaga ahli teknik sipil, hal ini menjadi peluang pertumbuhan jumlah mahasiswa. Meskipun demikian, tantangannya adalah bagaimana menghasilkan lulusan yang siap berkembang dalam proyek konstruksi. Sebagai mahasiswa, prospek kerja yang sangat baik adalah peluang emas. Di sisi lain, pertanyaan yang muncul adalah apakah saya siap